Jurnal
RELOKASI DAN KLASIFIKASI GEMPABUMI UNTUK DATABASE STRONG GROUND MOTION DI WILAYAH JAWA TIMUR
Pembuatan database strong ground motion merupakan bagian penting dalam perkiraan tingkat bencana seismik. Ground Motion Prediction (GMPE) membutuhkan database gempabumi yang akurat untuk mendapatkan hasil yang optimal. Relokasi terhadap database gempabumi diharapkan mampu memberikan parameter lokasi dan magnitude gempa yang lebih baik. Metode Double Difference dipilih sebagai metode dalam relokasi lokasi episenter dan kedalaman. Parameter lain yang digunakan dalam database ground motion adalah tipe gempabumi, yaitu interface, intraslab, dan crustal. Klasifikasi tipe gempabumi dilakukan dengan melihat posisi hiposenter terhadap model slab subduksi. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kejadian gempabumi dengan batasan wilayah 6° – 12° LS dan 106° – 118°BT dan M≥ 5 pada periode 2009- 2015. Melalui relokasi dengan Double Difference diperoleh nilai Root Mean Square yang lebih kecil dibandingkan sebelum relokasi, sehingga parameter gempabumi yang diperoleh bisa dikatakan lebih baik. Klasifikasi tipe gempabumi dengan cara manual menunjukkan bahwa sebagian besar gempabumi di database merupakan gempabumi intraslab.
JURPDFG16023.1 | 551.22 MAH r | My Library | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain